RSS

Coretan hati Sweet Ann

Diam ku ada Rindu untuk mu

Selembar puisi seperti wang kertas, yang merah lebih berharga, tetapi aku hanya bisa membeli rindu dan biasan
bayangmu.
***
Sekalipun nafasku tak cukup panjang, kau akan lihat angin yang membawa daun-daun dari kepingan hatiku.
***
Tak cukup daun-daun mewakili hembusan angin senja, tak cukup awan lembayung mewakili teduhnya cuaca, ada gemuruh tak ada hujan, siapakah yang dapat mewakili pelukan selain engkau?
***
Apa lagi selain menggambar rindu, hanya ada pensil hitam dan bayangmu.
***
Sepasang matamu dan spasi di antaranya, adalah kalimat yang membuat seseorang berhenti bicara, lalu menulis hingga akhir hayatnya.
***
Di jemarimu yang lentik bagai anak-anak sungai, siapa pun ingin membangun jembatan, jembatan rindu jembatan cinta, apa pun namanya.
***
Berat menanggung ransel rindu, kudaki tebing terjal hatimu, pelukan ini hanyalah cara … memperkecil jarak yang kutempuh.
***
Dapatkah aku berhenti bicara tentangmu? bahasa tubuhku tak pernah kehabisan cara, menggambar bayangmu.
***
Pada pekat kabut kugambar garis partitur, barangkali akan terdengar olehmu sebuah lagu, barangkali akan terdengar olehmu debar jantungku.
***
Mengingatmu, napasku menerbangkan selembar kertas, sebuah puisi mengapung di udara, sekalipun tak menjelma kupu-kupu, siapa tahu itu akan sampai padamu.
***
Kau menggambar rindu di bibirku, dan gugurlah semua warna senja di tubuhku.
***
Kau menjelaskan rindu, tanpa satu pun kata. Irama jantungmu di dadaku, mengganti seluruh suara hujan yang pernah jatuh di sajakku.
***
Saat malam terlalu sunyi, aku mengumpulkan cahaya bulan yang menempel di kaca, dengan cara seperti itu, jantungku berdebar seakan sedang kusentuh wajahmu.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Post a Comment